Kamis, 17 Juli 2008

Fiksi: "Moetiara" Tahun 1946


Judul: Moetiara
Pengarang: Nur Sutan Iskandar
Penerbit: Balai Poestaka, Djakarta 1946.
Tebal: 211 halaman.

Buku ini diterbitkan pada 1946, di masa Revolusi Kemerdekaan (1945-1949). Nur Sutan Iskandar adalah salah satu pengarang terkenal pada zamannya. Ia dikenal sebagai sastrawan Angkatan Balai Pustaka. Lahir di Sumatera Barat pada 1893, ia memiliki nama asli Muhammad Nur.

Seperti umumnya pria Minangkabau lainnya, Muhammad Nur mendapat gelar ketika menikah. Gelar Sutan Iskandar yang diperolehnya kemudian dipadukan dengan nama aslinya. Maka Muhammad Nur pun kemudian dikenal sebagai Nur Sutan Iskandar sampai sekarang.

Setelah menamatkan sekolah rakyat pada 1909, Nur Sutan Iskandar bekerja sebagai guru bantu. Pada 1919 ia hijrah ke Jakarta, lalu bekerja di Balai Putaka. Mula-mula sebagai korektor naskah sampai akhirnya menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Balai Pustaka (1925-1942). Kemudian ia diangkat sebagai Kepala Pengarang Balai Pustaka (1942-1945).

Nur Sutan termasuk sastrawan yang produkif. Karyanya yang lain, antara lain, novel Apa Dayaku karena Aku Perempuan (1922), Karam dalam Gelombang Percintaan (1924 - ditulis besama Abd. Ager). Lalu Cinta yang Membawa Maut (1926 - ditulis bersama Abd. Ager), Tuba Dibalas dengan Air Susu (1933 - ditulis bersama Asmaradewi), Hulubalang Raja (1934), Katak Hendak Menjadi Lembu (1935). Dewi Rimba (1935 - ditulis bersma M Dahlan), Neraka Dunia (1937), Cinta dan Kewajiban (1940 - ditulis bersama L Wairata), Cinta Tanah Air (1944), Moetiara (1946), Cobaan (1946), Jangir Bali (1946), pengalaman Masa Kecil (1949), dan Turun ke Desa (1949).

Tidak ada komentar: